Cara Dan Bentuk Pengendalian Sosial #TugasSekolah

| Rabu, 06 Februari 2013
Contoh Makalah Dari Kelompok Tiga tentang "Cara Dan bentuk Pengendalian Sosial"




Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb
Atas berkat rahmat allah yg maha kuasa, akhirnya kami dari kelompok 3 bisa menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran ILMU PENGETAHUAN SOSIAL...
Trimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu sehingga kelomok kami dapat menyampaikan hasil diskusi kami yang berjudul “Bentuk-bentuk dan Cara Pengendalian sosial”
Semoga dengan selesainya tugas kami ini dapat lebih mendalami pengetahuan tentang Pengendalian sosial...
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 3



Bentuk Pengendalian Sosial
Bentuk-bentuk pengendalian sosial antara lain:
1.
Desas-desus (Gosip)
Merupakan “kabar burung” atau “kabar angin” yang kebenarannya sulit dipercaya. Namun dalam masyarakat pengendalian sosial ini sering terjadi. Gosip sebagai bentuk pengendalian sosial yang diyakini masyarakat mampu untuk membuat pelaku pelanggaran sadar akan perbuatannya dan kembali pada perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Gosip kadang dipakai sebagai alat untuk mendongkrak popularitas seseorang, misalnya artis, pejabat, dsb.
2.
Teguran
Merupakan peringatan yang ditujukan pada pelaku pelanggaran. Bisa dalam wujud lisan maupun tulisan. Tujuan teguran adalah membuat si pelaku sesegera mungkin menyadari kesalahannya. Misalnya, seorang guru menegur muridnya yang sering ngobrol pada waktu belajar di kelas. Adakalanya juga memberikan surat pemanggilan orang tuanya untuk ke sekolah.
3.
Hukuman ( Punishment)
Adalah sanksi negatif yang diberikan kepada pelaku pelanggaran tertulis maupun tidak tertulis. Pada lembaga formal diberikan oleh Pengadilan, pada lembaga non formal oleh Lembaga Adat.
4.
Pendidikan
Pengendalian sosial yang telah melembaga baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Pendidikan membimbing seseorang agar menjadi manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi agama, nusa dan bangsanya. Seseorang yang berhasil di dunia pendidikan akan merasa kurang enak dan takut apabila melakukan perbuatan yang tidak pantas atau menyimpang bahkan melanggar peraturan. Contoh: setelah Tono terpilih menjadi pelajar teladan ia sangat menjaga perilakunya dengan baik, untuk tidak melanggar tata tertib, bertutur kata baik, mengerjakan tugas dan kewajibannya sebagai pelajar dengan penuh tanggung jawab.
5.
Agama
Merupakan pedoman hidup untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebagai pemeluk agama seseorang harus menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan. Contoh: jika seseorang meyakini dan patuh pada agamanya, maka dengan sendirinya perilakunya terkendali jauh dari perilaku menyimpang atau melanggar peraturan. Misalnya, tidak akan memfitnah, korupsi, berjudi, mencuri, dsb.
 
Cara-Cara Pengendalian Sosial
Dalam upaya melakukan pengendalian sosial ada berbagai cara yang dilakukan oleh masyarakat yaitu :
1.     Cara pengendalian Sosial persuasif adalah pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan misalnya melalui cara mengajak, menasehati atau membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Cara ini dilakukan melalui lisan atau simbolik. Contoh pengendalian sosial melalui lisan yaitu dengan mengajak orang menaati nilai dan norma dengan berbicara langsung menggunakan bahasa lisan, sedang pengendalian secara simbolik dapat menggunakan tulisan, spanduk dan iklan layanan masyarakat. Contoh pengendalian sosial persuasif secara lisan adalah seorang ibu menasehati anaknya yang akan pergi ke sekolah agar tidak terlibat tawuran atau melakukan perbuatan yang tidak sesuai nilai dan norma. Sedang contoh cara pengendalian sosial simbolik misalnya pemda DKI Jakarta menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, cara yang dilakukan pemda DKI dengan memasang spanduk di tempat tertentu yang dapat dibaca oleh masyarakat.

2. Cara pengendalian Sosial koersif adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan menggunakan paksaan atau kekerasan, baik secara kekerasan fisik atau pun psikis. Contoh pengendalian sosial koersif adalah penertiban pedagang kakilima di trotoar jalan yang dilakukan oleh satuan polisi pamong praja atau Satpol PP dengan cara membongkar dan merusak tempat berniaga dan mengangkut barang-barang milik pedagang. Sehingga timbul kerusuhan bahkan ada yang menimbulkan korban jiwa. Contoh lain pengendalian sosial dengan cara koersif adalah hukuman penjara, denda, pengusiran atau pengucilan. Pengendalian sosial koersif sebaiknya merupakan langkah terakhir yang digunakan untuk mengendalikan perilaku menyimpang karena seringkali menimbulkan reaksi negatif. Jenis pengendalian dengan kekerasan ini ada dua, yaitu kompulsi dan pervasi.
1) Kompulsi ( compulsion ) adalah situasi yang diciptakan sedemikian rupa sehingga seseorang terpaksa taat atau mengubah sifatnya dan menghasilkan kepatuhan yang tidak langsung. Misalnya pemberlakuan hukuman penjara untuk mengendalikan perbuatan mencuri.
2) Pervasi ( pervasion ) adalah penanaman norma-norma yang ada secara berulang-ulang dan terus-menerus dengan harapan bahwa hal tersebut dapat meresap ke dalam kesadaran seseorang. Misalnya bahaya narkoba yang dapat disampaikan secara berulang-ulang dan terusmenerus melalui media massa.
3. Cara pengendalian sosial melalui sosialisasi adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan menciptakan kebiasaan-kebiasaan, menanamkan nilai dan norma sejak dini. Jika nilai dan norma sosial sudah menginternal dalam diri maka individu akan berperilaku sesuai keinginan masyarakat. Menurut Fromm, jika suatu masyarakat ingin berfungsi efektif para anggota masyarakat harus berperilaku sesuai dengan nilai dan norma sosial yang mengatur pola hidup dalam masyarakat tersebut. Contoh sejak kecil seorang anak diajarkan keluarganya untuk meminta ijin jika akan memakai benda milik orang lain walau pun termasuk anggota keluarga. Jika tidak diijinkan tidak boleh dilanggar. Penanaman nilai seperti ini jika sudah terinternalisasi akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang tidak akan menggunakan apalagi mengambil benda tanpa ijin pemiliknya.
4. Cara pengendalian sosial melalui tekanan sosial adalah pengendalian sosial yang dipakai oleh masyarakat untuk mengendalikan tingkah laku anggota masyarakat agar berperilaku sama dengan masyarakat dimana individu hidup. Paksaan bisa berupa ejekan, ditertawakan atau diperbincangkan secara terus menerus. Lapiere melihat pengendalian sosial sebagai suatu proses yang lahir dari kebutuhan individu agar diterima ke dalam suatu kelompok. Untuk dapat diterima dalam suatu kelompok, individu kan selalu berusaha mengikuti nilai dan norma yang berlaku di dalam kelompok itu. 

Kesimpulan
Menurut seorang sosiolog yg bernama Roucek mengatakan bahwa pengendalian sosial merupakan sesuatu yanag kolektif yg mengacu pada proses terencana atau tdiak terencana yg mengajarkan membunjuk atau bahkan memaksa setiap individu untuk memaksakan diri dgn kebiasaan kebiasaan dan nilai nilai kehidupan kelompok
Keteraturan sosial tidak dapat terjadi dgn sndrinya. Karena keteraturan sosial perlu diusahakan.
Penutup
Puji syukur kami panjatkan bersama karena berkat ridho dan kudrat kami dapat menyelesaikan hasil makalah ini dgn tepat waktu. Dan mudah mudahan makalah ini dapat digunakan dgn sebagai mna mestinya. Amin...
Daftar Pustaka

Walpole,      Ronald E dan Myers, Raymod H 1986, ilmu peluang dan statiska untuk insiyur dan ilmuan Bandung


Terima Kasih^^
                                                                                            

1 Coments:

Next Prev
▲Top▲