Contoh Makalah Dari Kelompok Tiga tentang "Cara Dan bentuk Pengendalian Sosial"
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Atas berkat
rahmat allah yg maha kuasa, akhirnya kami dari kelompok 3 bisa menyelesaikan
tugas makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL...
Trimakasih
kepada semua pihak yang telah ikut membantu sehingga kelomok kami dapat
menyampaikan hasil diskusi kami yang berjudul “Bentuk-bentuk dan Cara
Pengendalian sosial”
Semoga dengan
selesainya tugas kami ini dapat lebih mendalami pengetahuan tentang
Pengendalian sosial...
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 3
Bentuk Pengendalian Sosial
Bentuk-bentuk pengendalian sosial antara lain:
1.
|
Desas-desus (Gosip)
Merupakan “kabar burung” atau “kabar angin” yang kebenarannya sulit
dipercaya. Namun dalam masyarakat pengendalian sosial ini sering terjadi.
Gosip sebagai bentuk pengendalian sosial yang diyakini masyarakat mampu untuk
membuat pelaku pelanggaran sadar akan perbuatannya dan kembali pada perilaku
yang sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Gosip kadang dipakai
sebagai alat untuk mendongkrak popularitas seseorang, misalnya artis,
pejabat, dsb.
|
2.
|
Teguran
Merupakan peringatan yang ditujukan pada pelaku pelanggaran. Bisa dalam wujud
lisan maupun tulisan. Tujuan teguran adalah membuat si pelaku sesegera
mungkin menyadari kesalahannya. Misalnya, seorang guru menegur muridnya yang
sering ngobrol pada waktu belajar di kelas. Adakalanya juga memberikan surat
pemanggilan orang tuanya untuk ke sekolah.
|
3.
|
Hukuman ( Punishment)
Adalah sanksi negatif yang diberikan kepada pelaku pelanggaran tertulis maupun
tidak tertulis. Pada lembaga formal diberikan oleh Pengadilan, pada lembaga
non formal oleh Lembaga Adat.
|
4.
|
Pendidikan
Pengendalian sosial yang telah melembaga baik di lingkungan keluarga maupun
lingkungan masyarakat. Pendidikan membimbing seseorang agar menjadi manusia
yang bertanggung jawab dan berguna bagi agama, nusa dan bangsanya. Seseorang
yang berhasil di dunia pendidikan akan merasa kurang enak dan takut apabila
melakukan perbuatan yang tidak pantas atau menyimpang bahkan melanggar peraturan.
Contoh: setelah Tono terpilih menjadi pelajar teladan ia sangat menjaga
perilakunya dengan baik, untuk tidak melanggar tata tertib, bertutur kata
baik, mengerjakan tugas dan kewajibannya sebagai pelajar dengan penuh
tanggung jawab.
|
5.
|
Agama
Merupakan pedoman hidup untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Sebagai pemeluk agama seseorang harus menjalankan kewajiban dan menjauhi
larangan. Contoh: jika seseorang meyakini dan patuh pada agamanya, maka
dengan sendirinya perilakunya terkendali jauh dari perilaku menyimpang atau
melanggar peraturan. Misalnya, tidak akan memfitnah, korupsi, berjudi,
mencuri, dsb.
|
Cara-Cara Pengendalian Sosial
Dalam upaya melakukan pengendalian sosial ada
berbagai cara yang dilakukan oleh masyarakat yaitu :
1. Cara pengendalian Sosial persuasif adalah
pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan misalnya melalui cara
mengajak, menasehati atau membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai
dengan nilai dan norma masyarakat. Cara ini dilakukan melalui lisan atau
simbolik. Contoh pengendalian sosial melalui lisan yaitu dengan mengajak orang
menaati nilai dan norma dengan berbicara langsung menggunakan bahasa lisan,
sedang pengendalian secara simbolik dapat menggunakan tulisan, spanduk dan
iklan layanan masyarakat. Contoh pengendalian sosial persuasif secara lisan
adalah seorang ibu menasehati anaknya yang akan pergi ke sekolah agar tidak
terlibat tawuran atau melakukan perbuatan yang tidak sesuai nilai dan norma.
Sedang contoh cara pengendalian sosial simbolik misalnya pemda DKI Jakarta
menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, cara yang dilakukan
pemda DKI dengan memasang spanduk di tempat tertentu yang dapat dibaca oleh
masyarakat.
2. Cara pengendalian Sosial koersif adalah
pengendalian sosial yang dilakukan dengan menggunakan paksaan atau kekerasan,
baik secara kekerasan fisik atau pun psikis. Contoh pengendalian sosial koersif
adalah penertiban pedagang kakilima di trotoar jalan yang dilakukan oleh satuan
polisi pamong praja atau Satpol PP dengan cara membongkar dan merusak tempat
berniaga dan mengangkut barang-barang milik pedagang. Sehingga timbul kerusuhan
bahkan ada yang menimbulkan korban jiwa. Contoh lain pengendalian sosial dengan
cara koersif adalah hukuman penjara, denda, pengusiran atau pengucilan.
Pengendalian sosial koersif sebaiknya merupakan langkah terakhir yang digunakan
untuk mengendalikan perilaku menyimpang karena seringkali menimbulkan reaksi
negatif.
Jenis pengendalian dengan kekerasan ini ada dua, yaitu kompulsi dan pervasi.
1) Kompulsi ( compulsion ) adalah situasi yang
diciptakan sedemikian rupa sehingga seseorang terpaksa taat atau mengubah
sifatnya dan menghasilkan kepatuhan yang tidak langsung. Misalnya pemberlakuan
hukuman penjara untuk mengendalikan perbuatan mencuri.
2) Pervasi ( pervasion ) adalah penanaman
norma-norma yang ada secara berulang-ulang dan terus-menerus dengan harapan
bahwa hal tersebut dapat meresap ke dalam kesadaran seseorang. Misalnya bahaya
narkoba yang dapat disampaikan secara berulang-ulang dan terusmenerus melalui
media massa.
3. Cara
pengendalian sosial melalui sosialisasi adalah pengendalian sosial yang
dilakukan dengan menciptakan kebiasaan-kebiasaan, menanamkan nilai dan norma
sejak dini. Jika nilai dan norma sosial sudah menginternal dalam diri maka
individu akan berperilaku sesuai keinginan masyarakat. Menurut Fromm, jika
suatu masyarakat ingin berfungsi efektif para anggota masyarakat harus
berperilaku sesuai dengan nilai dan norma sosial yang mengatur pola hidup dalam
masyarakat tersebut. Contoh sejak kecil seorang anak diajarkan keluarganya
untuk meminta ijin jika akan memakai benda milik orang lain walau pun termasuk
anggota keluarga. Jika tidak diijinkan tidak boleh dilanggar. Penanaman nilai
seperti ini jika sudah terinternalisasi akan membuat anak tumbuh menjadi anak
yang tidak akan menggunakan apalagi mengambil benda tanpa ijin pemiliknya.
4. Cara
pengendalian sosial melalui tekanan sosial adalah pengendalian sosial yang
dipakai oleh masyarakat untuk mengendalikan tingkah laku anggota masyarakat
agar berperilaku sama dengan masyarakat dimana individu hidup. Paksaan bisa
berupa ejekan, ditertawakan atau diperbincangkan secara terus menerus. Lapiere
melihat pengendalian sosial sebagai suatu proses yang lahir dari kebutuhan
individu agar diterima ke dalam suatu kelompok. Untuk dapat diterima dalam
suatu kelompok, individu kan selalu berusaha mengikuti nilai dan norma yang
berlaku di dalam kelompok itu.
Kesimpulan
Menurut seorang
sosiolog yg bernama Roucek mengatakan bahwa pengendalian sosial merupakan
sesuatu yanag kolektif yg mengacu pada proses terencana atau tdiak terencana yg
mengajarkan membunjuk atau bahkan memaksa setiap individu untuk memaksakan diri
dgn kebiasaan kebiasaan dan nilai nilai kehidupan kelompok
Keteraturan
sosial tidak dapat terjadi dgn sndrinya. Karena keteraturan sosial perlu
diusahakan.
Penutup
Puji syukur
kami panjatkan bersama karena berkat ridho dan kudrat kami dapat menyelesaikan
hasil makalah ini dgn tepat waktu. Dan mudah mudahan makalah ini dapat digunakan
dgn sebagai mna mestinya. Amin...
Daftar Pustaka
Walpole, Ronald E dan Myers, Raymod H 1986, ilmu peluang dan statiska untuk insiyur
dan ilmuan Bandung
Terima Kasih^^
Posted by : Unknown on :Rabu, 06 Februari 2013 With
1 Coments: