Latest Post

Contoh Soal Biology Kelas X

| Senin, 26 Mei 2014
Go Selengkapnya»


1.     Dibawah ini yang bukan termasuk konservasi hutan?
a. Mencegah ladang berpindah
b. Mengurangi penebangan hutan
c. Melepaskan binatang liar ke dalamnya
d. Melakukan reboisasi
e. Melakukan preservasi dan reservasi

2    . Fungsi ekologis hutan hujan tropik Indonesia bagi lingkungan global diantaranya, kecuali…
a. Mengurangi kadar CO2 di udara
b. Mengurangi pencemaran udara
c. Mencegah terjadinya efek rumah kaca
d. Menstabilkan iklim global
e. Meningkatkan devisa negara

3.     Bakteri yang digunakan dalam pemisahan logam hidup secara….
a. Autotrof
b. Kemoautotrof
c. Fotoautotrof
d. Heteroautotrof
e. Parasitisme

4.     Hewan tingkat tinggi dapat diklona pada waktu embrio berada ada fase…
a. Blastula
b. Morula
c. Gastrula
d. Meiosis I
e. Mitosis

5.     Pada kultur jaringan, sifat tanaman yang paling dimanfaatkan adalah….
a. Mudah dikembangkan
b. Dapat berfotosintesis
c. Totipotensi
d. Daya reproduksi
e. Bentuk selnya yang tetap



6.    Makhluk hidup dan faktor biotik pada suatu lingkungan merupakan satu kesatuan yang disebut …
a. populasi
b. komunitas
c. ekosistem
d. habitat
e. bioma
7.    Koloni lebah terdiri dari bermacam-macam individu, masing-masing memiliki tugas tertentu. Di dalam sistem koloni tersebut merupakan suatu ….
a. komunitas
b. populasi
c. produsen
d. nisia
e. suksesi
8.    Dalam ekosistem laut, Chlorophyta berperan sebagai
a. pengurai
b. konsumen
c. karnivora
d. konsumen primer
e. produsen

9.   Arthropoda yang telah lama punah dan bahkan
      menjadi fosil adalah kelas....
      a. Insecta               d. Arachnidaatau
      b. Myriapoda            e. Crustacea
      c. Trilobita

10.  Lobster atau udang laut termasuk golongan
        udang  tingkat tinggi (Malacostrsca) dari ordo....
        a. Chilopoda                    d. Cepepoda
        b. Isopoda                                      e. Decapoda
        c. Stomatopoda

Contoh Soal Biology Kelas X

Posted by : Unknown on :Senin, 26 Mei 2014 With 0Coments

Peradaban Lembah Sungai Indus - Makalah Sejarah

|
Go Selengkapnya»

I.           Pendahuluan
A.  Latar Belakang

Sejarah tak ubahnya kacamata masa lalu yang menjadi pijakan dan langkah setiap insan di masa mendatang. Hal ini berlaku pula bagi kami  untuk tidak hanya sekedar paham sains tapi juga paham akan sejarah peradaban dunia di masa lalu untuk menganalisa dan mengambil ibrah dari setiap peristiwa yang pernah terjadi.
        Seperti yang kita ketahui setelah adanya peradaban-peradaban dimasa lalu yang membuat kita terpukau melihatnya sekarang, dan dalam makalah ini akan menyajikan sedikit tentang peradaban lembah sungai shidu (indus). Yang konon dikatakan sudah sangat maju.


I.           Pembahasan

Peradaban Lembah Sungai Shindu (indus) daerah Jazirah India terletak di Asia Selatan. India juga disebut Anak Benua Asia karena letaknya seolah-olah terpisah dari daratan Asia. Di utara India terdapat Pegunungan Himalaya yang menjulang tinggi. Pegunungan Himalaya menjadi pemisah antara India dan daerah lain di Asia. Di bagian Barat pegunungan Himalaya terdapat celah yang disebut Celah Khaibar.

Sejak 4.500 tahun yang lalu masyarakat yang hidup di lembah Sungai Indus telah memiliki organisasi kemasyarakatan yang sangat tinggi. Cikal bakal peradaban India ini dikenal dengan sebutan peradaban lembah Sungai Indus. Secara geografis, kawasan ini meliputi negara Pakistan dan India bagian barat, rangkaian pegunungan Himalaya dan pegunungan Hindu Kush yang melindungi penduduk lembah Sungai Indus dari serangan bangsa asing.

Satu-satunya jalan bagi para pendatang untuk memasuki kawasan lembah Sungai Indus adalah melalui celah Khyber. Adapun bagi masyarakat lembah Sungai Indus untuk berhubungan dengan negara-negara asia barat daya dan Cina adalah melalui jalan laut, karena kawasan ini berhadapan langsung dengan Laut Arab dan Samudra Hindia.

Penelitian tentang peradaban India kuno dilakukan oleh para arkeolog dari Inggris. Pada tahun 1921, arkeolog Inggris bernama Sir John Marshall menemukan reruntuhan dua kota kuno yang sangat indah dan rapi. Dua kota ini dikenal dengan nama Mohenjo Daro dan Harappa. Dari reruntuhan dua kota ini, para ahli sejarah dapat menggambarkan berbagai segi kehidupan masyarakat lembah sungai Indus.



A.  Peradaban Lembah Sungai Shindu (Indus)
Penemuan peradaban di sungai India kuno, berawal pada abad ke-19 (tahun 1870), dan mulai dieksplorasi oleh bangsa Inggris. Hingga sekarang, penggalian kebudayaan sungai India kuno tidak pernah berhenti, bahkan menemukan lagi sebuah aliran sungai kuno lainnya, pada dua sisi aliran sungai kuno ini tidak sedikit ditemukan juga peninggalan kuno lainnya.
Di abad 20, awal tahun 1980-an, Amerika dan Pakistan membentuk Lembaga Arkeologi Amerika-Pakistan, dan dengan demikian pekerjaan arkeologi semakin maju.
Munculnya peradaban Harappa lebih awal dibanding kitab Veda, saat itu bangsa Arya belum sampai India. Waktunya adalah 2500 sebelum masehi, bangsa Troya mendirikan kota Harappa dan Mohenjondaro serta kota megah lainnya didaerah aliran sungai India. Tahun 1500 sebelum masehi, suku Arya baru menjejakkan kaki di bumi India Kuno.
 Asal mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yang sekarang letaknya di kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa dipropinsi Punjabi.
     Menurut penentuan karbon 14, keberadaan kedua kota ini seharusnya adalah antara tahun 2000 hingga 3000 sebelum masehi, lagi pula kota Harappa mengekskavasi perkakas batu 10 ribu tahun lampau. Luasnya kurang lebih 25 km persegi.
 Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Marshell mengekskavasi kota kuno Mohenjondaro dan Hara. Hasilnya tingkat kesibukan dan keramaian kedua kota tersebut membuat Marshell terkejut. Ini adalah bekas ibukota dua negara merdeka pada jaman peradaban sungai India antara tahun 2350-1750 sebelum masehi, penelitian lebih lanjut menghasilkan perhitungan, dua kota masing-masing terdapat sekitar 30 hingga 40 ribu penduduk, lebih banyak dibanding penduduk kota London yang paling besar pada abad pertengahan. 
          Kota dibagi 2 bagian yaitu kota pemerintahan dan kota administratif. Kota administratif adalah daerah pemukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar.Kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan.
        Fondasi bangunan yang luas membuat jarak terhadap penduduk, pagar tembok yang tinggi besar disekeliling dan menara gedung mencerminkan kewibawaan Raja. Sistim saluran air bawah tanah yang sempurna dengan menggunakan bata membuat kehidupan kota manusia sudah berubah menjadi nyata.
Puing-puing menunjukkan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan disekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama, segalanya sangat teratur, bahwa pada tahun 3000 sebelum masehi, orang-orang membangun kota dengan skala yang sedemikian, memperlihatkan tingginya peradaban mereka.
Kedua kota ini hilang pada tahun 1750 sebelum masehi, kira-kira dalam waktu 1000 tahun kebelakang, didaerah aliran sungai India tidak pernah ada lagi kota yang demikian megahnya, namun pada 500 tahun lampau, ketika bangsa Arya datang menginvasi, kebudayaan Harappa sudah merosot. 
Sejarah peradaban India kuno lalu menampakkan suatu kondisi patah, hingga muncul kerajaan baru pada abad ke-6 sebelum masehi, peradaban kota baru jaya kembali di aliran sungai India. Perkembangan peradaban tinggi India kuno terhadap bangkit dan musnahnya budaya Harappa, telah menambah sebuah misteri pada peradaban India.

B.  Sistem yang dijalankan masa peradaban lembah sungai shindu (Indus)

1.     Sistem Pemerintah
Berdasarkan penelitian, di kota Mohenjo Daro dan Harappa ditemukan benteng yang mengelilingi kedua kota tersebut. Kota Harappa dikelilingi benteng sepanjang 450 meter dan di sekitar benteng tersebut dibangun barak-barak untuk tempat tinggal para pasukan. Di dekat barak-barak tersebut dibangun lumbung-lumbung tempat menyimpan hasil pertanian dengan ukuran panjang 15 meter dan lebar 6 meter. Dari peninggalan-peninggalan tersebut para ahli menduga bahwa peradaban lembah Sungai Indus telah menjalankan sistem pemerintahan yang bersifat theokrasi. Tiap kota dipimpin oleh pendeta yang berkuasa secara mutlak. Jadi, kedua kota tersebut diperkirakan telah memiliki pemerintahan pusat.

2.    Sistem perekonomian
            Sistem perekonomian masyarakat lembah Sungai Indus sangat bergantung pada pengolahan lahan pertanian di sekitar sungai. Di kawasan ini, petani menanam padi, gandum, sayuran, buah-buahan, dan kapas. Selain itu mereka juga beternak sapi, kerbau, domba, dan babi. Selain pertanian dan peternakan, perdagangan juga merupakan aspek perekonomian penting bagi masyarakat lembah Sungai Indus. Kelebihan hasil pertanian membuat mereka dapat melakukan perdagangan dengan bangsa lain terutama dengan penduduk Mesopotamia. Barang dagangan yang diperjual-belikan masyarakat lembah Sungai Indus adalah barang-barang dari perunggu dan tembaga, bejana dari perak dan emas, serta perhiasan dari kulit dan gading.

3.    Sistem Teknologi
Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas, perak, dan berbagai macam meterai denganlukisannya yang bermutu tinggi dan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah.

4.    Sistem kepercayaan
           Sama halnya dengan sistem kepercayaan bangsa Mesir dan Mesopotamia, tumbuh dan berkembangnya sistem kepercayaan masyarakat lembah Sungai Indus selalu berkaitan dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya. Kebudayaan agraris yang dikembangkan masyarakat lembah Sungai Indus telah melandasi kepercayaan yang mereka anut. Untuk itu, masyarakat lembah Sungai Indus sangat mengagungkan dan memuja akan kesuburan. Hal ini terbukti dengan ditemukannya sejenis patung "Dewi Ibu" yang terbuat dari tanah liat. Patung dewi Ibu dipercayai sebagai perwujudan dari dewi kesuburan.
Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah manusia berwajah tiga dan binatang yang banyak ditemukan dalam cap stempel. Diduga cap stempel manusia berkepala tiga ini adalah dewa utama mereka yang pada perkembangan selanjutnya menjadi Dewa Syiwa dalam agama Hindu. 



C.  Pengaruh Peradaban lembah Sungai Shindu (Indus) pada Masyarakat Indonesia
Beberapa pengaruh peradaban Lembah Sungai Indus terhadap kebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut :
  1. Pembakaran dupa dan kemenyan ketika akan melakukan upacara.
  2. Keyakinan tentang zimat atau benda yang mempunyai kesaktian tertentu.
  3. Keyakinan pada batara kala, upacara ruatan.
  4. Pengagungan pada cerita Ramayana dan Mahabharata dalam cerita wayang.
  5. Upacara wedalan (hari lahir), sekaten, penanggalan Hindu, hari pasaran, perhitungan wuku, dan upacara-upacara setelah kematian seseorang.
  6. Banyaknya kata-kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Sanskerta dan Pali.
  7. Olahraga pernapasan, yaitu yoga.
  8. Islam yang berkembang di Indonesia berasal dan dipengaruhi budaya India. Hal itu dibuktikan dengan melihat hal-hal berikut:
            Batu kubur atau nisan Sultan Malik As Saleh terbuat dari batu marmer yang memiliki corak yang sama dengan yang ada di India pada abad ke-13, relief yang terdapat dalam makam Sultan Malik As Saleh memiliki corak yang sama dengan yang ada di kuil Cambay India, serta adanya unsur-unsur Islam yang menunjukkan persamaan dengan India, salah satunya cerita atau hikayat tentang nabi dan pengikutnya sangat jauh dari cerita-cerita Arab, tetapi malah lebih mirip dengan cerita dari India.


D.  Akhir Peradaban Lembah Sungai Shindu (Indus)
Beberapa teori menyatakan bahwa jatuhnya peradaban Mohenjodaro- Harappa disebabkan karena adanya kekeringan yang diakibatkan oleh musim kering yang amat hebat serta lama. Atau mungkin juga disebabkan karena bencana alam berupa gempa bumi ataupun gunung meletus, mengingat letaknya yang berada di bawah kaki gunung.
Wabah penyakit juga bisa dijadikan salah satu alasan punahnya peradaban Mohenjodaro-Harappa. Tetapi, satu hal yang amat memungkinkan menjadi penyebab runtuhnya peradaban Mohenjodaro-Harappa ialah adanya serangan dari luar.
Diduga, serangan ini berasal dari bangsa Arya. Mereka menyerbu, lalu memusnahkan seluruh kebudayaan bangsa yang berbicara bahasa Dravida ini. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan pada kitab Weda. Di dalam kitab itu, disebutkan bahwa bangsa yang dikalahkan itu ialah Dasyu atau yang tidak berhidung.
Dugaan tersebut didasarkan atas anggapan bahwa orang-orang yang mereka taklukkan adalah orang-orang yang tidak suka berperang. Hal ini bisa dilihat dari teknologi persenjataan yang kurang baik, misalnya dari kualitas ujung tombak maupun pedang mereka.
Bukti-bukti yang lain adalah adanya kumpulan tulang belulang manusia yang terdiri atas anak-anak dan wanita yang berserakan di sebuah ruangan besar dan di tangga-tangga yang menuju tempat pemandian umum ataupun jalanan umum. Bentuk dan sikap fisik yang menggeliat, mengindikasikan adanya serangan, apalagi jika melihat adanya bagian tulang leher yang terbawa ke bagian kepala, ketika kepala itu terlepas dari tubuh.
Dari hasil penelitian, juga ditemukan beberapa tempat publik seperti tempat pemandian umum atau kolam renang dengan panjang 12 meter dan lebar 7 meter dengan kedalaman 2,4 meter. Beberapa ahli menyebutkan kolam ini kemungkinan digunakan untuk acara religi.
 Bangunan lainnya yang ditemukan pada peradaban lembah sungai Indus adalah Pillared Hall yang digunakan oleh para imam sebagai tempat pertemuan. Tempat tersebut merupakan sebuah komplek dimana di dalamnya terdapat 78 kamar sebagai tempat peristirahatan. Para ilmuwan meyakini bahwa masih terdapat kota-kota lainnya di peradaban lembah sungai Indus yang masih belum ditemukan dan masih terkubur.
Sejak 1500 SM, peradaban Mohenjodaro-Harappa runtuh, tidak lama setelah bangsa Arya itu memasuki wilayah India lewat Iran. Sejak saat itu, dimulailah masa baru dalam perkembangan kebudayaan India di bagian utara.
 

Peradaban Lembah Sungai Indus - Makalah Sejarah

Posted by : Unknown on : With 0Coments
Next Prev
▲Top▲